Kembangkan Gama Anggrek

JOGJA—Fakultas Biologi UGM melalui Laboratorium Bioteknologi merintis pengembangan jenis anggrek baru yaitu Gama Anggrek.

Kepala Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi UGM, Ari Indrianto, mengatakan Gama Anggrek adalah hasil persilangan dari berbagai jenis anggrek alam di Indonesia.

Salah satunya yaitu persilangan anggrek jenis Vanda tricolor yang ada di lereng Gunung Merapi dengan Vanda limbata yang bisa dijumpai di Nusa Tenggara.

Menurut dia pengembangan anggrek alam kurang diminati oleh masyarakat karena dianggap kurang indah. Padahal, anggrek alam memiliki keunggulan tersendiri dibandingkan anggrek hibrida yaitu baunya yang lebih wangi serta perhiasan bunganya yang tebal sehingga lebih awet dan tidak mudah layu.

“Sebagian kalangan menilai anggrek alam bentuk dan warnanya tidak indah. Padahal masih ada keunggulan lain dari jenis anggrek ini seperti pada perhiasan bunga dan baunya yang wangi,” ucap Ari di sela-sela penandatanganan kontrak dan presentasi proposal incubation research di Fakultas Biologi beberapa waktu lalu.

Ia mengatakan pengembangan Gama Anggrek akan dilakukan di Laboratorium Bioteknologi Fakultas Biologi serta Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian (KP4) UGM. Pengembangan persilangan jenis anggrek ini dilakukan dengan model botolan maupun kompotan (komonitas pot).

Pengembangan bibit anggrek alam dalam botol, imbuh dia belum mendapat perhatian khusus di masyarakat, padahal dari segi kebutuhan sangat mendesak. Sehingga, hal tersebut menghasilkan peluang agrobisnis yang menggiurkan.

Selain itu, penyediaan bibit anggrek alam hasil budidaya juga dapat menurunkan ketergantungan masyarakat pada anggrek alam di habitatnya sehingga akan mempertahankan kelestarian anggrek alam.

“Nah, pembuatan kemasan sebagai wadah bibit anggrek botolan yang dirancang secara menarik namun tetap mempertimbangkan faktor-faktor utama penunjang kehidupan bibit anggrek botolan diharapkan semakin meningkatkan ketertarikan masyarakat awam pada bibit anggrek alam botolan,”ucap dia.

Incubation research tersebut merupakan salah satu program dari Indonesia Managing Higher Education for Relevance and Efficiency (I-MHERE).

Direktur Eksekutif I-MHERE UGM, Cahyono Agus Dwi Koranto berharap agar berbagai riset yang telah dilakukan tersebut nantinya bisa memberikan manfaat kepada masyarakat serta bernilai jual.

No comments:

Post a Comment