kekayaan yang ada diperut bumi itu berupa bijih besi, tembaga, cobalt, emas dan sejumlah bahan industri kelas mahal seperti lithium yang menjadi andalan baterai mutakhir. yang lebih hebat lagi, Afghanistan kelak akan menjadi pusat pertambangan baru dunia. Dengan potensi kekayaan sebesar itu rakyat Afganistan yang kini ditaksir sekitar 28 juta orang bakal hidup berkelimpahan.
Selama ini, kehidupan negara yang tidak pernah lagi merasakan masa damai sejak akhir dekade 1970-an ini ditopang dari bantuan AS yang masuk ke Afganistan sejak akhir 2001 dan dari pergerakan ekonomi lokal yang tidak signifikan, antara lain opium bahan kokain.
Deposit kekayaan alam itu ditemukan secara kebetulan. setelah AS berhasil menggusur rezim Taliban-yang dituding AS sebagai pelindung kelompok teroris Al-Qaida yang menyerang World Trade Centre New York pada 11 september 2001, AS melakukan pembenahan terhadap negeri itu. dan pada tahun 2004 militer AS menemukan peta geologis di kantor arsip kementrian Pertambangan Afghanistan.
Berbekal dari peta inilah sejak tahun 2007 AS melakukan pendalaman terhadap negara Afghanistan dengan menurunkan tim geolog dan penggunaan teknologi mutakhir termasuk pemetaan dengan satelit. Dengan usaha yang sangat keras, ditemukanlah keberadaan harta karun diperut bumi ini dengan taksiran harga senilai 1.000 miliar dolar AS.
Wilayah Afghanistan




Lithium merupakan tambang yang menjadi andalan baterai peralatan elektronik mutakhir dan mobil listrik masa depan dan juga bahan tambang yang hanya ditemukan di beberapa negara saja. Begitu juga dengan Niobium. mineral ini menjadi material utama baja superkonduktor yang vital untuk industri canggih.
Sayangnya, Afghanistan mungkin akan sangat sulit memperoleh kekayaannya sendiri mengingat masih berlangsungnya pertempuran disana yang tak kunjung usai.
No comments:
Post a Comment