Dalam mengelola keuangan keluarga tentunya tidak lepas dari biaya, dari sekian banyak biaya keuangan keluarga, sebenarnya banyak yngg bisa ditekan apabila kita bisa menyadarinya. Masalahnya seringkali kita tidak sadar atau mengabaikannya karena menganggap biaya tersebut kecil. Di saat keuangan keluarga menjadi kritis barulah kita melakukan penghematan besar besaran dan penghematan yg terlalu drastis bisa memicu konflik dalam keluarga tersebut. Berikut ini ada sebagian tips untuk menghindarinya, dan sudah barang tentu memerlukan komitmen dari anda sekeluarga.
Selain masalah gaji, bersaing dengan rekan pegawai yg lebih muda adalah masalah lain yg anda hadapi selain gaji. Dengan ilmunya lebih 'CANGGIH', dengan ide yg baru, motivasi kerja lebih tinggi, dan bersedia dibayar dengan gaji lebih rendah. Sudah barang tentu atasan anda atau pemilik perusahaan akan 'melirik' ke rekan anda tersebut, dan lambat laun anda akan semakin tenggelam.
Hutang Adalah Biaya
Jika anda punya hutang, entah itu itu hutang kepada bank, hutang kepada kreditor, maka anda diharusnya membayar bunga. Misalkan anda berhutang ke Bank senilai 100jt kepada bank dengan bunga 18%/thn, maka anda akan dibebani biaya sebesar 1.5juta setiap bulannya. Jadi hutang adalah biaya, semakin lama anda melunasinya, semakin besar biaya yg anda tanggung. Coba hitung apabila anda berhutang dengan janga waktu 3 tahun, biaya yg anda tanggung adalah 1.5jt x36 = 54jt, lebih dari 50% dari pokok pinjaman. Jika anda punya hutang, segera lunasi hutang anda. Jika belum punya janganlah coba coba berhutang.
Orang Yg Kita Cintai Bisa Menjadi Biaya
Jika suami/istri atau anak kita berulang tahun, kita selalu ingin memberikan hadiah ulang tahun yg spesial, seperti arloji baru, mainan barru, baju yang mahal, dsb. Padahal belum tentu mereka memerlukannya dan menginginkannya. Jika anda membelikan anda (pria) membelikan 1 set peralatan make up yg mahal kepada istri anda, sudah barang tentu biaya dalam keluarga anda bertambah, akan tetapi apabila membelikan istri anda sebuah kalung emas lengkap dengan liontinnya, sebenarnya anda telah melakukan INVESTASI KEUANGAN. Jika keluarga anda di kemudian hari mengalami krisis keuangan kalung itu masih bisa dijual dengan harga tinggi, bahkan harganya sudah naik. Jadi apa yg akan anda belikan kepada istri anda? Perhiasan dari emas? Atau peralatan kosmetik yg mahal?
Berhemat Yg Salah Bisa Jadi Biaya
Mungkin anda sering melihat iklan di televisi/radio yg menyaran anda membeli lampu neon daripada lampu pijar. Memang benar apa yg disarankan iklan tersebut, jangan asal membeli lampu neon dengan harga yg murah dan berumur pendek, cobalah beralih ke lampu neon yg harganya sedikit lebih mahal dengan usia yg jauh lebih lama.
Rasa Malas Juga Biaya
Malas mematikan lampu, komputer, maupun peralatan listrik lainnya jika sedang tidak dipergunakan adalah biaya biaya yg harus ditanggung oleh anda sekeluarga, seindonesia bahkan sedunia. Sebagian besar listrik di dunia saat ini adalah masih menggunakan solar yg diolah dari bahan tambang dan kita semua sudah mengetahui bahwa jumlah bahan tambang ini terbatas, semakin lama akan semakin menipis, dan harganya tiap tahun pasti akan naik, dengan naiknya neraca keuangan maka permintaan naik pula harganya. Dan sudah barang tentu tarif listrik akan naik. Oleh sebab itu biasakanlah anda sendiri, dan keluarga anda untuk menggunakan listrik sehemat mungkin.
Buatlah jurnal keuangan
membuat jurnal keuangan keluarga adalah salah satu faktor penting
untuk keuangan keluarga karena dengan jurnal keuangan kita dapat mengetahui setiap pemasukan dan pengeluaran keluarga, sehingga kita bisa mengatur kondisi keuangan keluarga.
SOURCE : http://www.mnemoniclabs.com
Ragam contoh artikel, artikel jurnal, artikel makalah, artikel akuntansi, artikel perusahaan, artikel indonesia, artikel artikel, artikel keuangan, artikel media, artikel software, artikel administrasi, artikel perencanaan, artikel usaha, artikel industri, artikel sumber daya manusia, artikel kewirausahaan, artikel sdm, artikel modal, artikel kerja, artikel kepemimpinan, artikel organisasi, artikel informasi, artikel teknologi informasi, artikel sistem informasi
No comments:
Post a Comment