Showing posts with label naik haji. Show all posts
Showing posts with label naik haji. Show all posts

Mempersiapkan Ongkos Naik Haji (B)

Dalam pelaksanaan ibadah haji, pemerintah selalu menetapkan kuota haji. Dalam segi finansial, banyak faktor yang membuat ongkos haji mengalami kecenderungan terns meningkat setiap tahun, seperti naiknya harga tiket pesawat, membengkaknya biaya akomodasi, serta kenaikan jumlah setoran yang harus dibayar kepada pemerintah Arab Saudi. Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ikut memperbesar biaya naik haji. Sebelum krisis moneter beberapa tahun silam, ongkos naik haji (ONH) sudah tinggi, sekitar Rp 10 juta. Setelah krisis, biaya untuk pergi ke Tanah Suci semakin membumbung tinggi, di atas Rp 20 juta untuk setiap jamaah haji.

Ketidakstabilan nilai tukar rupiah terhadap dolar akan memberikan kesulitan bagi seseorang untuk melakukan perkiraan biaya haji. "Ongkos naik haji kita dihitung berdasarkan nilai mata uang dolar. Maka dari itu, ongkos naik haji sangat terpengaruh pada pergerakan mata uang tersebut," jelas Safir Senduk, seorang perencana keuangan.

Biasanya, selain menggunakan gunakan dolar sebagai perbandingan, ongkos haji dapat dihitung dalam bentuk logam mulia emas. Menurut Safir, saat ini perkiraan ongkos naik haji berkisar antara 2.500 - 3.000 dolar AS atau sekitar 250-300 gram emas. Dari nilai itulah, ongkos naik haji dapat diperhitungkan dan direncanakan.

Menyimpan uang untuk biaya ke Tanah Suci dalam bentuk emas mempunyai beberapa keuntungan. "Emas mempunyai ciri-ciri akan naik nilainya bila terjadi kenaikan harga," jelas Safir. Menurutnya, semakin tinggi kenaikan harga barang, nilai emas juga semakin membumbung. Kedua, nilai emas berbanding lurus dengan pergerakan nilai mata uang dolar. Harga emas akan naik bila nilai dolar melambung.

Tetapi, menurut Safir, kebanyakan orang Indonesia masih berpikir, terlalu berisiko untuk menabung dalam bentuk emas. Apalagi, bila harus menyimpan di rumah. Untuk menyiasati hal tersebut, Safir menyarankan, untuk mengumpulkan emas dalam bentuk koin. "Selain lebih aman karena bentuknya kecil, satuan koin emas sudah ada yang bernilai 10 gram per koin," ujarnya.

Menabung Dalam Dollar
Bila hendak mengumpulkan uang untuk naik haji dengan cara menabung, Safir menyarankan untuk menyimpannya dalam mata uang dolar. "Biaya haji sudah pasti diukur dalam dolar, daripada ketika hendak berangkat baru menukarnya dengan dolar lebih baik secara bertahap langsung ditabungkan dalam mata uang tersebut," jelasnya.

Selain berinvestasi sendiri, ada cara lain untuk mempersiapkan ONH. Saat ini banyak bank yang menawarkan produk tabungan haji. Itu, untuk lebih mempermudah seseorang menyiapkan ongkos naik haji. Walaupun pads dasarnya sama dengan produk tabungan lainnya, dengan ikut tabungan haji, nasabah dipaksa secara rutin menyetor uangnya sampai batas waktu yang telah diperjanjikan.

Produk untuk naik haji yang tersedia di beberapa bank ada bermacam-macam nama. Produk tersebut dirancang untuk mendaftarkan nasabah secara langsung ke Departemen Agama. Selain berfungsi sebagai sarana untuk menyimpan dana ONH, juga membantu nasabah dalam hal persiapan administrasi pendaftaran haji. Bahkan, sekarang ini pemerintah hanya menerima pendaftaran haji melalui tabungan haji di bank agar serentak dan membatasi kuota.

Tidak hanya bank saja yang menyediakan produk haji, perusahaan asuransi pun memiliki beberapa produk asuransi khusus untuk naik haji dan cenderung lebih terencana. Nasabah cukup menetapkan target kapan akan berangkat ke Mekah, maka perusahaan asuransi akan menghitung besar premi yang harus dibayar untuk mencapai target tersebut.

Selain itu, reksadana syariah juga bisa jadi pertimbangan. Reksadana syariah dapat dijadikan alternatif karena hasilnya lebih besar dibandingkan tabungan haji biasa. Selain itu, bila ingin memastikan hash investasi yang memberikan berkah atau dianggap halal, produk-produk syariah dapat menjadi alternatif.

Namun, reksadana syariah hanya bisa menjadi pilihan apabila niat untuk menunaikan ibadah haji masih lebih dari lima tahun ke depan. "Hasil investasi reksadana baru bisa dinikmati dalam jangka panjang. Kalau naik hajinya tinggal dua tahun lagi, lebih baik jangan ke reksa dana," jelas Safir Senduk.

Mempersiapkan Ongkos Naik Haji (A)

Setiap muslim pasti punya keinginan untuk menunaikan ibadah haji. Namun, untuk bisa menunaikan ibadah haji perlu persiapan financial yang cukup besar, kecuali jika berharap dapat ONH gratis. Kemungkinan untuk bisa naik haji memang ada, namun sebaiknya jangan terlalu berharap karena kemungkinannya sangat kecil. Akan lebih baik kalau ibadah yang kita lakukan adalah merupakan hasil jerih payah kita sendiri.

Dalam majalah Hidayatullah edisi Desember diceritakan tentang seorang miskin yang menabung selama bertahun-tahun. Setelah terkumpul untuk membayar ONH, seorang sahabatnya sakit keras dan harus dioperasi. Ia merelakan tabungannya untuk membayar biaya operasi sahabatnya tersebut. Dokter bedah yang mengetahui hal itu terharu dan memutuskan untuk memberikan ONH gratis pada si Bapak yang dermawan ini.

Dalam cerita tersebut kita dapat mengambil hikmah bahwa orang yang beruntung mendapatkan ONH secara gratis adalah mereka yang memang benar-benar berusaha secara maksimal. Mereka juga rajin mengikuti info haji. Karenanya Allah memberikan kemudahan pada mereka karena melihat kesungguhan hati yang diimbangi dengan usaha dan kerja keras.

Jika kita bukan orang yang punya penghasilan besar maka biaya ONH dapat kita peroleh dengan cara :

a. Menabung di bank.
Saat ini sudah ada tabungan khusus untuk ONH yang disediakan oleh Bank, baik bank konvensional seperti BRI, BNI atau Bank Mandiri maupun bank Syariah seperti Bank Muamalat dan Bank Syariah Mandiri. Setoran pertama cukup ringan, sebagai contoh hanya dengan 500 ribu anda bisa membuka tabungan haji di Bank Syariah Mandiri. Jika Saldo telah mencapai 20 juta, maka Bank akan memberikan formulir dan meminta calon Haji untuk melengkapi persyaratan (passport, foto, dsb) dan melunasi sisa kekurangan biaya Ibadah Haji. Tersedia juga layanan ONH plus. Anda bisa menanyakan hal itu langsung ke bank bersangkutan.

Karena ini merupakan tabungan haji maka tabungan jenis ini tidak bisa diambil sewaktu-waktu tapi hanya bisa diambil untuk membayar ONH atau jika anda membatalkan tabungan dengan cara menutup rekeningnya.

b. Asuransi Haji
Cara ini bisa dilakukan misalnya melalui asuransi takaful. Dengan cara ini kita dipaksa untuk menabung jumlah tertentu setiap bulan. Jangka waktunya bisa kita pilih sesuai dengan kemampuan.

c. Menabung koin emas
Pada tahun 200-an sempat muncul koin ONH yang bisa dibeli di Perum Pegadaian dan toko-toko emas tertentu. Coin ini memiliki sertifikat sehingga kualitas dan harganya terjamin. Tapi sekarang saya tidak tahu dimana koin emas ini dapat diperoleh. Konon di PT ANTAM Jakarta dapat diperoleh dengan mudah.
Menabung koin emas sangat menguntungkan karena harga emas cenderung stabil dan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. ONH dihitung dengan perkiraan kurang lebih 250 gram emas murni.

d. Tabungan Tradisional
Meski kelihatannya kuno ternyata ada juga orang yang berhasil naik haji dengan biaya yang berasal dari tabungan tradisional seperti celengan ayam, Bambu atau bahkan sekedar disimpan di bawah kasur. Tapi cara menabung seperti ini sangat beresiko. Selain dari segi keamanan juga harus ada azzam yang kuat. Jika tidak, kita akan mudah tergoda untuk menggunakan uang tabungan tersebut untuk hal lain yang tidak terlalu penting.

e. Berdo'a
Manusia adalah makhluk yang lemah, karenanya kita harus selalu berdo'a agar urusan kita dimudahkan oleh Allah. Berdo'a wajib kita lakukan bersamaan dengan usaha karena tanpa do'a kita adalah makhluk yang sombong. Tanpa ijin Allah kita tidak dapat melakukan apapun. Bisa jadi uang yang sudah kita kumpulkan bertahun-tahun raib tanpa bekas jika Allah berkehendak.

f. Memperbanyak sedekah
Sedekah bisa melancarkan rizki. Semakin banyak sedekah Insya Allah rizki kita akan semakin bertambah banyak, dan juga semakin berkah. Ketika kita sedang dalam keadaan sulit, jangan melupakan sedekah. Tapi perbanyak sedekah.